Minggu, 26 Desember 2010

Senandung kesunyian




Kesunyian membawaku terbang melayang menuju angan-angan. Menembus dimensi cakrawala, bersama roh-roh yang mengambang diatas lautan sebelum bumi diciptakan. Jari-emarinya begitu halus menyentuhku bagaikan nyanyian surgawi yang sampai kebumi, tetapi kuku-kukunya begitu kuat mencengkramku, merobek jantungku, membawa jiwaku jauh tinggi melayang, lalu melemparkannya dan menguburnya dalam nisan keabadian.

Diriku terpukau oleh rayuan kesunyian. Sehingga diriku termakan olehnya. Lengannya begitu kuat mengikatku, memaksaku meneguk kehampaan didalam cangkir kegelapan, lalu mencampakkan diriku kedalam senandung kesedihan.

Kucoba mencari kegembiraan di dalam kesunyian. Tetapi yang ku temukan hanyalah sesosok bayangan kesakitan, dirinya begitu rapuh bagaikan daun-daun kering yang berguguran, yang siap hancur menjadi kepingan, lalu hilang dibawa angin penderitaan. Kucoba mencari kebahagiaan dalam kesunyian. Tetapi yang kutemukan hanya kehampaan yang akhirnya membawaku kedalam jurang ketiadaan.

Begitulah kesunyian merenggut kebahagiaan dari jiwa yang mulia, yang terbang bebas diangkasa, terpupuk oleh putihnya cinta, bermandikan cahaya, lalu hilang tenggelam ditelan kegelapan.

2 komentar: