Selasa, 12 Juni 2012

Dan Awan kelabu itu kembali menangis...



Dan rasanya awan kelabu itu kembali menangis,
Bukan karena ia bersedih, ia hanya tidak dapat menunjukan rasa,
Rasa cinta yang begitu menggumpal di dadanya,
Kepada awan putih, awan yang selalu ia cinta,
Ia ingin membuat awan putih berbahagia,
Walaupun terkadang ia tidak pernah tahu bagaimana caranya,
Ia hanya ingin membuat awan putih tertawa,
Walaupun ia bingung harus memulai dari mana,
Ia ingin awan putih ceria,
Walaupun terkadang ia buat awan putih terluka.




Dan kini air mata menggulung dimatanya,
Bukan karena ia terluka, tetapi karena rasa cintanya,
Cintanya yang begitu dalam,
Begitu dalamnya sehingga membuat samudra hatinya bertanya,
Dapatkah ia bersatu dengan awan putih suatu hari nanti?
Awan kelabu itu sadar, dirinya akan tetap menjadi kelabu,
Tanpa awan putih disisinya dirinya tidak pernah berarti apa apa.
Awan yang selalu terbuang, dan menandakan akan datang hujan.

Lalu mengapa hanya air mata yang dapat engkau tunjukan?
Kepada awan putih yang begitu kau cintai,
Yang kadang terluka oleh perbuatanmu sendiri,
Karena kau tidak pernah tahu apa yang harus kau kehendaki?
Untuk membuatnya bahagia, untuk membuatnya tertawa,
Tanpa harus membuatnya MENDERITA??