Kamis, 31 Maret 2011

Sang Malaikat Kini Kembali


Sang malaikat yang dulu sempat pergi kini kembali,
Diam diam kembali mendekati,
Sang sayap sayap patah yang masih sendiri,
Tanpa pernah ada maksud tersembunyi,
Karena harapannya sungguh suci,
Hanya ingin memiliki,
Tanpa pernah menyakiti,
Sang sayap sayap patah yang indah,
Agar bisa kembali merekah,

Malaikat lain menghampiri,
Sayap sayap patah masih sendiri,
Dua malaikat sekarang menanti,
Apakah yang sayap sayap patah cari?
Masihkah ia menanti,
Sang malaikat sesungguhnya yang tidak pasti?
Yang masih ada di ambang mimpi?
Yang tidak pernah pasti,
Ataupun tidak pernah muncul di alam duniawi?
Dan selamanya hanya ada di dalam bayangan,
Sang sayap sayap patah yang bimbang,


Sayap sayap patah takut untuk membuka hati,
Pada para malaikat yang sedang mendekati,
Apakah yang sebenarnya ia takuti?
Apakah itu jatuh dan tersakiti?
Hingga tak percaya akan cinta lagi?

Minggu, 27 Maret 2011

Malaikat Berhenti Menanti


Sayap sayap patah masih sendiri,
Ketika sang malaikat sudah berhenti menanti,
Menanti sang sayap patah,
Yang tak kunjung merebah,
Hingga sang malaikat akhirnya menyerah,
Berlari pasrah,
Karena sang sayap sayap patah,

Kemana larinya sang malaikat?
Apakah mencari sayap yang mengkilat?
Yang akan ia ikat,
Di punggungnya yang memikat?


Penyesalankah yang sayap sayap patah rasakan?
Ketika datang kepadanya sebuah kepastian,
Sang sayap sayap patah masih mencari,
Seseorang yang tepat untuk disinggahi,
Walaupun ia masih di ambang mimpi,

Rabu, 16 Maret 2011

Mimpi Sang Selir Hati


Pangeran cinta pembawa luka,
Pangeran hati yang selalu menyakiti,
Pangeran tampan pembawa umpan,
Yang berupa kasih sayang dan kehangatan,
Lalu menghilang meninggalkan penderitaan,

Pageran dinanti yang selalu dihati,
Yang pernah singgah dan menyakiti,
Kenapa kau kini hadir lagi?
Didalam mimpi sang selir hati,
Hingga kini masih menghantui,

Lalu, kenapa kau selalu mewarnai,
Dalam setiap mimpi sang selir tersakiti?
Telah lama sang selir melupakan dirimu,
Tetapi bayangmu selalu ada bagaikan hantu,


Apakah ini balasan untuk sang selir cinta?
Yang tidak bisa memaafkanmu sampai akhir dunia?
Karena sakit yang kini ia derita,
Hingga belum tertutup luka dijiwa,
Karena torehan cinta sementara sang pangeran cinta,
Hingga kini terus merana,

Tidak pernah diriku mencintaimu,
Walaupun kau pernah memilihku,
Biarkan dirimu menjadi hantu,
Dalam hidupku yang penuh debu,
Mungkin semua ini azabku,
Karena tidak bisa memaafkanmu,

Minggu, 13 Maret 2011

Keraguan sayap sayap patah


Sang sayap sayap patah masih ragu.
Sang malaikat tetap menunggu,
Sang sayap sayap patah mencari hati,
Sang malaikat tetap setia menanti,

Datanglah malaikat lain kepadanya,
Menawarkan punggung nan indah pada dirinya,
Yang siap membimbingnya,
Apabila sang sayap sayap patah menempelkan dirinya,
Di punggung sang malaikat nan indah dan mewah,

Sayap sayap patah kebingungan,
Mengapa dirinya begitu di perebutkan?
Keindahankah yang dimilikinya?
Ataukah sang malaikat hanya mengambilnya untuk di permainkan?
Hingga di akhir nanti, sang sayap sayap patah merasa jatuh dan terbuang?

Derita yang kini ia rasakan,
Bukan ini yang ia inginkan,
Ia hanya ingin kebahagiaan,
Ketika ia mulai merasakan kebebasan,

Jumat, 11 Maret 2011

Nada Kesepian


Seruling bergetar, memainkan nada nada kesepian,
mengalun merdu menusuk kalbu, lalu tenggelam dalam kesunyian,
Hinggap dalam diri yang sepi,
Berlari-lari masuk ke alam mimpi,
Dan menjanjikan surgawi,
Bagi siapapun yang mengikuti,

Sang nada menghipnotis,
Bagi hati hati yang terkikis,
Oleh sucinya cinta yang berujung duka,
Oleh indahnya duka yang membawa lara,

Kemanakah berakhirnya sang nada?
Apakah ia akan terus ada?
Menemani hati yang terluka,
Dan membawanya ke ambang duka,