Minggu, 22 Mei 2011

Pahlawan Penakluk Hati

Kubisikan pada angin yang semilir melewati diri,
Mengalun lembut di nurani, mengusap pipi,
Kata kata lembut yang keluar dari hati,
Hanya untuk engkau, oh pahlawan penakluk hati,
Tidakkah dirimu disana mengetahui,
Kau telah buat diriku terjatuh dalam sejuta mimpi,
Terpeleset dalam angan suci,
Hanya bersamamu sang penakluk hati ini,


Pahlawan penakluk hati,
Seberapa besarkah pengorbananmu untuk diri ini?
Mengapa engkau begitu mencintai?
Diri ini yang begitu rapuh dan ingin dilindungi,
Hanya engkau yang mengerti,
Bagaimana diri ini ingin dimiliki,
Oleh seseorang pelindung hati,
Yang tidak akan mungkin menyakiti hati,
Hanya pahlawan hati,
Yang tidak akan pernah mati,
Dalam angan serta pikiran,
Dalam diri ini yang dulu begitu kesepian,

Rabu, 18 Mei 2011

Kenangan Masa Lalu


Ketika masa lalu muncul dalam benak,
Sehingga tidak satupun yang dapat menolak,
Kenangan itu menari nari dalam nurani,
Lalu diam diam menusuk hati,
Sehingga luka robek yang telah tertutupi,
Kini terbuka kembali,


Apa yang harus dilakukan?
Ketika semuanya telah berjalan,
Kenangan buruk itu hilang, Terbang melayang,
Dan berjalan menuju kegelapan,
Sehingga terbuang dan terlupakan,

Tetapi, kenangan buruk itu muncul kembali,
Tiba tiba berbisik di dalam sanubari,
Melintas terbang, didalam angan,
Diam menatap, tersenyum senang,
Kenapa kau kembali? Saat semuanya telah terobati?

Tidak puaskah dirimu menyakiti hatiku?
Disaat semuanya telah lalu,
Dan telah kukubur semua itu,
Dirimu kembali, diam menyimpan sejuta misteri,
Lalu hadir lagi kedalam mimpi,
Sehingga sulit untuk melupakan,
Torehan luka yang kau simpan,
Didalam diriku yang terbuang,

Minggu, 08 Mei 2011

Pangeran Dinanti dalam mimpi


Pangeran dinanti selalu hadir didalam mimpi
Sebenarnya apa yang kau miliki?
Sehingga terus hadir dalam mimpi sang selir yang dulu ia sakiti
Sang selir perlahan melupakan
Semua kenangan yang pernah ia jalankan
Bersama pangeran dinanti
Yang dulu selalu ia nanti


Sang selir tersakiti mencari kebahagiaan
Bersama pangeran yang ini ia akan berjalan
Menjadikan sang selir satu satunya
Sehingga ia menjadi permaisuri dihatinya

Sang selir kini bahagia
Tidak ada lagi senyum penderitaan
Senyum yang sembunyi di balik mimpi
Senyum yang menggerogoti hati
Senyum yang menusuk nurani
Kini seolah telah mati

Inilah cinta yang ia cari
Cinta yang tidak pernah menyakiti
Cinta yang suci
Dari sang pangeran mimpi
Yang dari dulu bersembunyi
Kini hadir dihadapan hati
Hingga sang selir tersenyum kembali