Rabu, 29 Desember 2010

Pangeran pembawa luka



Cinta membuka mataku saat sinarnya menyentuh kerelung hatiku yang paling dalam, bermain main oleh sukma di jiwa, dipancari kenikmatan surgawi, yang terisi oleh hari - hari tanpa sepi. Tanpa disadari, kemuliaan dan keagungan cinta, kini dirudung duka cita, terbalut kehampaan di dalam rasa, yang akhirnya menghempaskan raga..

Saat kupijakan kaki pertama kali dimuka bumi, diriku mencari pangeran hati, yang kucari hanyalah kasih suci, terbalut oleh cinta sejati. Tanpa disadari, semua itu hanya mimpi, yang tidak mungkin dapat diwujuti..

Pangeran dicinta, atas nama keagungan dijiwa, kau sematkan duka dan lara, atas setiap wanita, yang terjajah oleh manis nya janji janji cinta, yang menyimpan harapan penuh makna, yang akhirnya hanya menjadi duka..

Pangeran harapan, atas segala sesuatu yang kau sembunyikan didalam kegelapan malam, sekelam langit tanpa bintang, sesunyi desiran tanpa hembusan, akan terungkap di siang hari yang benderang, diterangi  matahari, sehingga semua yang kau ditutupi akan semakin jelas tersinari.

Wahai sang pujangga hati, tidakkah dirimu menyadari? Saat dirimu bermain api, Berapa banyak hati yang telah kau sakiti?

Wahai sang arjuna cinta, tidakkah dirimu mengetahui lara? Saat dirimu tebarkan cinta, yang kau panen hanyalah duka, diammu membawa luka..

Selasa, 28 Desember 2010

Sayap sayap patah


Fajar datang menampakan kuasanya, menunaikan tugasnya dari sang maha kuasa, menjadi raja di angkasa, menerangi  jiwa jiwa yang hampa, yang dulu terhempas oleh kenikmatan sementara, menghempaskan sinari sampai ke jagat mimpi, mengirimi cahaya ke sayap sayap dijiwa, sehingga sayap sayap patah itu mulai berkembang, sejenak melupakan apa yang pernah ia lakukan, sehingga rapuh dan terbuang..

Sayap sayap patah itu kini mulai tersusun kembali, menjadi kepingan kepingan kecil cahaya matahari, Bermandikan sinar mentari sehingga dapat terbang melayang bebas melewati surgawi. Kini, ia terbang menyusuri duniawi, mencari malaikat hati untuk disinggahi, yang dapat menuntunnya melewati dimensi kesucian hati..

Oh, sayap sayap patah, tidak pernah kau menyadari, betapa dirimu begitu disayangi, sang malaikat suci menanti dirimu dialam mimpi, yang akan terbangun oleh sucinya cinta di dalam diri, ia akan menemukanmu saat waktunya tepat nanti, sehingga nanti, kau akan menemukan apa yang kau cari..

Sayap sayap patah, terbanglah melewati jagat raya, melewati alam dimensi  jiwa, kepakan sayapmu setinggi yang kau bisa, hingga saat waktunya tiba, tempelkanlah dirimu di punggung malaikat abadi, yang setia kepadamu hingga akhir nanti..

Minggu, 26 Desember 2010

Senandung kesunyian




Kesunyian membawaku terbang melayang menuju angan-angan. Menembus dimensi cakrawala, bersama roh-roh yang mengambang diatas lautan sebelum bumi diciptakan. Jari-emarinya begitu halus menyentuhku bagaikan nyanyian surgawi yang sampai kebumi, tetapi kuku-kukunya begitu kuat mencengkramku, merobek jantungku, membawa jiwaku jauh tinggi melayang, lalu melemparkannya dan menguburnya dalam nisan keabadian.

Diriku terpukau oleh rayuan kesunyian. Sehingga diriku termakan olehnya. Lengannya begitu kuat mengikatku, memaksaku meneguk kehampaan didalam cangkir kegelapan, lalu mencampakkan diriku kedalam senandung kesedihan.

Kucoba mencari kegembiraan di dalam kesunyian. Tetapi yang ku temukan hanyalah sesosok bayangan kesakitan, dirinya begitu rapuh bagaikan daun-daun kering yang berguguran, yang siap hancur menjadi kepingan, lalu hilang dibawa angin penderitaan. Kucoba mencari kebahagiaan dalam kesunyian. Tetapi yang kutemukan hanya kehampaan yang akhirnya membawaku kedalam jurang ketiadaan.

Begitulah kesunyian merenggut kebahagiaan dari jiwa yang mulia, yang terbang bebas diangkasa, terpupuk oleh putihnya cinta, bermandikan cahaya, lalu hilang tenggelam ditelan kegelapan.

Setetes manisnya kesakitan



Hati seorang wanita tidak akan berubah seiring berputarnya waktu, bergantinya masa dan bergulirnya abad. Hati perempuan itu seperti sebuah pedang lapang yang sewaktu-waktu dapat berubah menjadi medan perang, bagaikan sebuah pedang yang tajam, yang dapat menghunus kedalam jiwa yang hampa, merobek isi di jiwa, dan membuangnya kedalam jurang ketiadaan. 

Dengan tangan kananmu, engkau tuntun diriku kejalan kebahagiaan, tetapi, dengan tangan kirimu kau hempaskan diriku ke jurang kesengsaraan yang mendalam. Di dalam diriku kau sematkan benih cinta dan kasih sayang. Tetapi di dalam hatiku engkau sematkan benih-benih kematian. Dengan jari-jemari mu kau balut lukaku di masa lalu, tetapi dengan tanganmu, kau ciptakan penderitaan baru dan kesakitan yang tiada berkesudahan. Dipelukmu kau sembunyikan ketenangan dan kebahagiaan, tetapi disamping itu, kau hadirkan rintangan dan ketakutan. Kau tanamkan bunga mawar yang indah didalam hatiku, tetapi kau taburkan duri duri kehampaan disekelilingnya.

Oh tuhanku, kau menciptakan setiap manusia dengan cinta, tetapi mengapa dengan cinta itu diriku merasakan kebinasaan. Ya tuhan, Dosa apa yang telah kulakukan hingga menanggung hukuman ini? Atas kejahatan seperti apakah yang telah aku lakukan sehingga diberikan balasan siksaan batin yang kekal abadi?? Engkau maha besar dan agung, sementara aku bukan apa-apa kecuali makhluk kecil ciptaanmu yang merangkak didepan singgasanamu.

Semua kata kata ini keluar dari lubuk hatiku yang paling dalam, seperti asap diperapian yang menggumpal, lalu lenyap dibawa angin kesakitan.

By : Dyah (23-11-2010)