Minggu, 20 Februari 2011

Malaikat menanti untuk disinggahi


Sayap sayap patah menikmati kebebasannya,
Menari, melayang, bebas dan terbang, Sendiri lalu menyepi,
Di angkasa nan luas, mengelilingi galaksi,
Tanpa takut terjatuh walalupun tanpa sang pembimbing nurani,

Ketika datang kepadanya sang malaikat hati,
Yang siap untuk disinggahi,
Dari dulu ia menanti,
Sebelum sang sayap sayap patah jatuh dan tersakiti,
Ia setia menanti untuk dihampiri,

Lalu apa yang sayap sayap patah cari?
Ketika sebuah kepastian menghampiri,
Sang sayap sayap patah masih sendiri,
Kesempurnaankah yang ia cari?

Sayap sayap patah ragu, Sang malaikat tetap menunggu,
Sayap sayap patah mencari, padahal sang malaikat tetap disini,
Punggung malaikat inikah yang akan ia singgahi?
Yang akan membawanya melewati dimensi,
Membimbingnya mengelilingi hari,
Dan membantunya melupakan apa yang telah terjadi,
Sehingga sayap sayap patah kembali berseri,

Tetapi, sayap sayap patah masih ragu,
Akankah malaikat setia mengunggu?